Senin, 07 November 2016

KARAMAH SYEKH ABDULQADIR AL-JAILANI

KARAMAH SYEKH ABDULQADIR AL-JAILANI DARI REFERENSI YG AKURAT M.A.V -313 Imam Muhammad Ibnu Qudamah ditanya tentang Syekh AbdulQadir Jailani beliau mengatakan, " tidak pernah aku mendengar karamah seseorang, yg banyak diceritakan org melebihi syekh AbdulQadir, dan tak pernah aku melihat seorang diagungkan oleh orang krn agamanya melebihi beliau. Syekh Abubakar al-Ammad berkata," ketika aku membaca kitab ushuluddin, aku mendapati masalah dlm teks yg aku baca, aku pun mendatangi Syekh AbdulQadir utk bertanya, santer terdengar bahwa Syekh sering berbicara tentang lintasan hati. Syekh AbdulQadir berkata," Aqidah kita adalah aqidah salaf shalih dan para sahabat. Aku berbicara dalam hati, omongan ini adalah benar dan sudah disepakati, maka beliau menoleh ke arahku dan mengulang omongannya, aku pun berkata dlm hati, penceramah ini terkadang menoleh, maka beliau menoleh lagi ketiga kali, dan berkata, wahai Aba bakar, bangun lah sesungguhnya ayahmu telah datang, padahal ayahku telah pergi lama, akupun bangun dan aku dapati ayahku telah datang. Abu al-Baqa' seorang ulama ahli nahwu berkata," aku hadir majlis Syekh AbdulQadir, para hadirin membaca dengan bacaan yg salah, aku berbicara dlm hati, mengapa syekh tidak menegur bacaan org yg salah? Syekh AbdulQadir berkata," datang seorang baru baca sedikit tentang fiqih dan menyalahkan org lain, akupun berkata dlm hati: mungkin omongan syekh ditujukan pada org lain, tiba-tiba beliau berkata, omongan kami ini tujuannya adalah kamu. Akupun taubat pada Allah atas pengingkaranku padanya dan sekali lagi aku ucapkan itu dlm hatiku. Syekh AbdulQadir berkata padaku," Allah telah menerima taubat mu. Sumber cerita kitab Siyar a'lam an-Nubala. Karya Imam Muhammad bin Ahmad Adz-Dzahabi RA. Menceritakan karamah/kramat para wali adalah senjata muslim agar kokoh iman kita. Ketakutan sebagian org bodoh dan melarang menceritakan kramat para wali agar tidak dikultuskan dan disembah, adalah penyakit paranoid dan dominasi prasangka buruk pada akalnya terhadap keyakinan org lain. Bacalah kitab Imam Adz-Dzahabi, Ibnu Rajab, Abi Ya'la dan Ibnu Katsir mereka semua para Imam dan Hafidz dan merekalah yg menukil cerita semacam ini pada kita. Ya Allah tanamkan pada kami, Anak-anak kami utk mencintai auliya-Mu dan tidak bergeser sedikit pun dari ajaran mereka hingga kematian menjemput kita. آمين يارب العالمين ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Silahkan berkomentar dengan santun.